Surat al-hadid adalah salah satu surat yang turun di Madinah. Ia adalah satu-satunya surat yang memuat sebuah nama unsur yang mudah dikenal manusia. Di mana unsurnya bisa mencapai 105 buah unsur. Para pembaca pasti akan terperangah dengan zat unsur pada surat ini, khususnya ketika mengangkat tema tentang persoalan ‘besi’ yang turun dari langit, memiliki kekuatan yang hebat dan tentunya bermanfaat bagi manusia. Menyinggung tentang unsur besi, setidaknya al-Qur’an menyebut hingga 6 kali pada ayat yang berbeda, yaitu: 1- Allah berfirman: قل كونوا حجارة أو حديدا (الإسراء: 50) yang artinya: “Katakanlah: “Jadilah kalian seperti batu atau besi.”
2- Firman-Nya: آتونى زبر الحديد (الكهف: 96) Artinya: “Datangkanlah kepadaku zubarul hadid..”
3- Ayat: “ولهم مقامع من حديد” (Qs al-Hajj: 21) Artinya:
4- Ayat: وألنا له الحديد (Qs Saba: 10)
5- Ayat قد كنت فى غفلة منهذا فكشفنا عنك غطاءك فبصرك اليوم حديد (Qs Qof: 22)
6- Ayat: وأنزلنا الحديد فيه بأس شديد ومنافع للناس (Qs: 25)
Kalau kita perhatikan secara seksama semua ayat-ayat di atas membahas tentang unsur besi. Kecuali pada surat Qof yang berisi tentang penyerupaan penglihatan dengan besi, yang memiliki makna bahwa penglihatan mampu menembus dengan kuat apa-apa yang tersembunyi di dunia ini.
Dalam ayat pada surat Qof di atas menerangkan bahwa tambang emas pernah diturunkan dari atas langit sana. Sebelumnya besi belum ada di atas permukaan planet bumi kita. Tapi kita bisa menemukannya dari dalam perut bumi. Karenanya, seolah-olah bahasanya demikian: “Kami telah menciptakan besi” bukan “menurunkan besi.” Sebagian ahli tafsir mengatakan, ‘menurunkan’ bisa berarti menciptakan. Tapi sebagian yang lain justru membantahnya, dengan mengatakan: ‘Tidak demikian, Jika Allah menghendaki mengatakan Kami telah menciptakan, pasti Dia akan mengatakan demikian. Tapi Dia mengatakan ‘Kami menurunkan.”
Pendapat Para Ahli Tafsir:
Allah berfirman: “
﴿لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيز﴾[الحديد:25], ﴿وأنزلنا الحديد﴾ [الحديد:25]
Yakni; Kami telah membuat dan menciptakannya. Ini persis seperti firman Allah swt: “
﴿ وأنزل لكم من الأنعام ثمانية أزواج ﴾[الزمر:6]
Artinya: “Dan Dia telah menurunkan untuk kalian dari binatang ternak dengan delapan pasang.”(Qs Az-Zumar: 6)
Pendapat bagus juga. Sehingga maknanya bahwa besi itu dari bumi, bukan diturunkan dari langit. Para ahli kalam (logika/ manthiq) mengatakan: “Allah menurunkan besi..”yakni mengeluarkan untuk mereka besi dari jenis barang tambang dan lalu Dia mengajarkan manusia tatacara membuatnya melalui ilham dari-Nya.”
Penulis kitab “Shofwatul Bayan Li Ma’anil Qur’an” mengatakan: أنزلنا الحديد maksudnya Kami menciptakan besi itu untuk kalian.” Ini seperti firman Allah swt: ““Dan Dia telah menurunkan untuk kalian dari binatang ternak dengan delapan pasang.”(Qs Az-Zumar: 6). Yakni; Kami sediakan besi untuk kalian dan itu sebagai nikmat-Nya untuk kalian semua, Kami juga ajarkan kalian tatacara mengeluarkannya dari perut bumi dan Kami ilhamkan pula cara mengelolanya.
“Padanya terdapat kekuatan yang hebat..” Yakni seperti misalnya tameng dan pedang serta berbagai amunisi peperangan dan lainnya.
Penulis kitab ‘Shofwatut Tafasir’ mengatakan: “وأنزلنا الحديد فيه بأس شديد “ yakni Kami ciptakan dan adakan besi yang memiliki kekuatan dahsyat. Itu karena peralatan perang diambil dari besi, seperti misalnya baju besi, panah, busur, tank-tank dan lainnya. Ia sangat memberikan manfaat besar bagi manusia seperti sebagai alat pembajak sawah pertanian, membuat pisau, kapak dan lain-lain. Tidak ada sebuah produksi apapun melainkan pasti besi menjadi alatnya.
Abu Hayyan mengatakan: Allah mengungkapkan keberadaan besi dengan kata ‘diturunkan’ sebagaimana pada firman-Nya. “وأنزل لكم من الأنعام ثمانية أزواج , karena semua perintah dan segala urusan serta hukum ketika dilempar dari langit maka ia akan jatuh semua dari atas. Di sini Allah menghendaki besi berasal dari jenis barang tambang. Ini pendapat Jumhur ulama.
TAFSIR ILMIAH DARI MAKNA ‘INZAL’ (DITURUNKAN)
Profesor asal Amerika Serikat yang merupakan empat dari perwakilan astronot NASA mengatakan: Mustahil besi itu hasil ciptaan di bumi. Besi harus tercipta di langit lalu kemudian turun ke bumi. Itu karena pembentukan zat besi hanya satu. Ketika kami hitung, kami menjumpai bahwa besi membutuhkan sebuah daya dari daya atau kekuatan galaksi sebanyak empat kali lipat. Jadi, besi adalah sebuah unsur yang datang dari alam semesta ini.
Para ahli astronomi menganalisa bahwa asal muassal kekayaan besi bukan dari planet bumi. Tapi dari luar angkasa. Dengan kata lain besi berasal dari serpihan-serpihan gugusan bintang dan meteor di mana pelapis udara (ozon) berubah menjadi abu ketika masuk ke wilayah bumi. Sementara yang bagian serpihan yang lainnya memiliki bentuk yang beragam.
Terakhir sekali, mereka menyingkap bahwa unsure besi tidak akan mungkin terdiri dari dalam kumpulan galaksi. Matahari sendiri adalah jenis bintang yang memiliki rasa panas dan daya yang tidak cukup untuk menyatu dengan unsur besi. Inilah alasan yang membuat para ahli mengatakan bahwa bahan dasar besi terjadi di luar galaksi kita (bimasakti). Lalu kemudian turun ke bumi melalui jalan meteor dan gugusan-gugusan bintang. Para ahli astronomi berkeyakinan sekarang bahwa meteor-meteor yang gugusan-gugusan bintang tidak lain adalah lemparan-lemparan falak dari serpihan-serpihan dengan berbagai macam bentuknya. Menyatu dari bahan dasar besi dan lainna. Oleh karena itu bahan dasar besi merupakan barang tambang pertama yang dikenal manusia di atas muka bumi ini, karena ia jatuh dengan bentuknya yang bersih dari atas langit menyerupai komet.
TAFSIR ILMIAH MAKNA BA’S (KEKUATAN):
Besi adalah unsur padat seperti yang dikenal orang-orang zaman dahulu kala, seperti jenis emas, perak, kuningan, timah dan aluminium. Besi merupakan unsur padat terbanyak yang tersebar di bumi dengan kadar 35,9%. Kandungan besi terdapat unsur karbon, api dan seng. Dan tidak ada komponen besi murni melainkan pada komet dan itu ada di dalam perut bumi. Besi adalah unsur padat yang kokoh. Unsur yang amat kuat. Itu karena kokohnya rancangan komponen atom di dalamnya terdiri dari 26 proton, 30 neutron, dan 26 elektron. Tidak heran jika ia memiliki zat besi yang lebih tinggi dayanya daripada komponen di antara semua jenis unsure-unsur lainnya. Oleh sebab itu besi membutuhkan kuantitas besar dari dayanya untuk melebur atau sebagai dasar tambahan.
Besi memiliki keistimewaan lain dari semua unsur-unsur yang dikenal manusia dengan kadar yang tinggi dari karakteristik magnet, toleransi (bisa untuk jalan raya dan pembentukan lainnya), sifat ofensif dengan daya panasnya dan faktor-faktor mengapung di udara. Besi tidak akan membara sebelum mencapai derajat 1536 derajat Celsius. Ia akan bergejolak pada derajat 3023 derajat Celsius di bawah tekanan udara biasa ketika di atas permukaan laut. Kepadatan besi mencapai 7,874 gram Cm4 saat berada pada derajat panas 0 secara mutlak.
Sebetulnya, manusia belum mengenal urgensi pembuatan besi kecuali pada abad ke-18, yakni setelah turunnya al-Qur’an dengan jarak 10 abad. Di mana seorang ilmuwan tergerak untuk membuat perusahaan besi dan menyingkap sarana termudah untuk mengeluarkan besi itu.
Saat ini, besi sudah masuk ke berbagai bidang-bidang perusahaan sebagai dasarnya. Bahkan besi sudah menjadi fondasi utama di semua aktifitas manusia. Manusia menggunakan besi sebagai bahan dasar dalam pembuatan senjata dan asas bagi semua pekerjaan-pekerjaan berat ataupun ringan. Kita juga perlu menyebutakan bahwa besi merupakan unsure pokok di semua makhluk hidup. Seperti sebagai fondasi bagi tumbuh-tumbuhan yang tangkainya tersedot dari tanah, hemoglobin di sel-sel darah pada manusia dan hewan.
KOMET DAN BESI:
Tiap tahun ribuan meteor dan serpihan-serpihan gugusan bintang berjatuhan ke atas bumi yang kalau ditimbang beratnya bisa mencapi berton-ton. Pada tahun 1902 ditemukan meteor di AS seberat 62 ton terdiri dari ikatan-ikatan besi dan nikel. Sedangkan di wilayah Arizona jatuh serpihan bintang besar dengan kedalaman 600 kaki dan lingkaran 4000 kaki. Kapasitas besi yang terkandung dari jenis nikel itu seberat puluhan ton.
Atsir Prez dalam bukunya ‘Bumi’ mengatakan: “Meteor terdiri dari 3 macam bagian umum:
1. Meteor besi, yang terdiri lebih dari 98% kandungan besi dan nikel.
2. Meteor besi batu, setengahnya terdiri dari besi dan nikel. Dan sebagian lainnya terdiri dari jenis batu yang dikenal dengan nama Ulfien.
3. Meteor batu yang mencakup bebatuan, dan batunya terdiri dari beberapa macam jenis lagi.
HAKEKAT ILMIAH TENTANG BESI:
1. Ahli Geologi menyingkap bahwa 35% kandungan bumi adalah besi.
2. Besi adalah barang tambang padat yang paling kuat dan kepadatannya mencapai 7874 KM3 sehingga bisa menjaga keseimbangan bumi.
3. Besi memiliki keutamaan magnet yang tinggi untuk menjaga kestabilan daya tarik bumi.
4. Asal muassal besi dari serpihan-serpihan meteor yang jatuh dari luar angkasa ke atas bumi dalam jumlah ribuan dengan berat berton-ton. Ini ditemukan di Negara Australia dan Amerika.
5. Satu jenis atom besi mengandung daya ledak besar menyamai kumpulan daya galaksi.
SISI MUKJIZAT:
Sesungguhnya mukjizat ilmiah adalah sebuah istilah baru yang dimaksudnya diungkap oleh ilmu pengetahuan modern dari hakikat era kontemporer ini di luar kemampuan manusia untuk sampai kepada ilmu itu. Kemudian hakekat ini selaras dengan apa yang diinformasikan oleh al-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw.
Adapun dimensi mukjizat pada ayat 25 di surat al-Hadid di atas adalah bahwa lafaz ‘Kami telah menurunkan al-Qur’an’ menerangkan tentang dturunkannya besi dari atas langit. Inilah yang diungkap studi angkasa luar dan geologi di bagian kedua abad 20.
Meski demikian, hamper sebagian besar mereka yang mengupas ayat di atas menginterpretasikan ‘Inzal’ bahwa ia meminjam lafaz menciptakan dan penagadaan unsure besi.
Manusia terkaget-kaget akan isyarat ilmiah yang detail ini. Besi yang turun ke bumi dari langit terdapat dalam kitabullah. Ini diperkuat oleh berbagai statemen dari Rasulullah saw sejak 1400 tahun yang lalu. Inilah hakekat yang belum pada ilmu manusia kecuali di beberapa puluh tahun terakhir. Inilah bukti kesaksian yang haq (benar) bahwa al-Qur’an ini adalah kalamullah (firman-firman Allah) Sang Pencipta. Dan nabi Muhammad yang diutusnya dibekali dengan wahyu dan rambu dari Pencipta langit dan bumi.
Allah berfirman:
وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى* إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى* عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى [النجم: 3-5].
Artinya: “Dan tidaklah Muhammad berbicara menurut hawa nafsunya. Tapi itu adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya. Telah diajarkan oleh (malaikat) yang memiliki kekuatan yang hebat.” (Qs an-NajmL 3-5)
Wallahu a’lam bish-showab.
(ngajiquranonline.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yang mau koment silahkan.....